Merenungkan ( makna ) Perjuangan

Beberapa minggu terakhir ini, begitu banyak pertanyaan tentang sikap yang diambil. Berbagai reaksi pun bermunculan. Ada yang menyayangkan, ada yang mendukung dan banyak pula yang menunjukkan resistensi yang tinggi. Semuanya diekspresikan dengan cara-caranya sendiri. Tidak ada yang salah dari masing-masing reaksi tersebut. Itulah hidup,,,setiap individu berhak menorehkan warna di komunitasnya, setiap individu berhak mempunyai sikap terhadap kondisi yang terjadi. Dengan menyadari default hidup seperti ini, perbedaan sikap tidak akan menimbulkan permusuhan bahkan memperkaya pemikiran bagaimana suatu komunitas sebaiknya dikelola.

Dari beberapa sahabat, muncul sedemikian banyak pendapat dan komentar yang semuanya menunjukkan kepedulian (sekali lagi dengan cara-caranya sendiri). Seorang teman bertanya apa sih sebenarnya yang lu cari? Untuk orang yang selevel, elu memiliki semuanya. Teman, ini hanya sebuah keinginan bukan pencarian. Keinginan untuk jujur, mengatakan komunitas ini telah dikelola dengan salah selama ini, jadi harus ada perubahan dan perbaikan. Telah banyak yang dirugikan, dan tahukah teman mengapa itu terus terjadi? Karena tidak ada yang berani (jujur) mengatakan “ada yang salah” sehingga kerugian tersebut tidak berkesinambungan.

Kawan yang lain menimpali, ga sadar siapa yang lu hadapi? Sayangkan potensi dan kesempatan yang lu miliki akan tertutup semuanya karena sikap yang lu ambil. Kawan ini benar, tapi ini lah yang kita sebut hijrah, perubahan ke arah yang lebih baik. Untuk itu kita memang harus berani keluar dari “comfort zone”. Tidak ada perjuangan yang tidak memerlukan pengorbanan. Setiap kemudahan itu selalu diawali dengan kesulitan. Peng-kotak-kan bukanlah sesuatu yang mengerikan, karena di dalam kotak kita masih memiliki space untuk bernafas dan berkarya. Di-grounded bukanlah suatu ancaman, karena bukankah sudah seharusnya kita membumi? Membumi membuat kita lebih kuat…percayalah!!! Jangan berfikir ini masalah, ini semua adalah peluang. Itu cara orang-orang besar terdahulu mencapai suksesnya.

Seorang sahabat yang dari tadi hanya mendengar, tiba-tiba berkomentar : Bukankah sikap lu ini hanya akan menimbulkan risiko buat lu? Seandainya, ini seandainya…jika lu berhasil pun yang menikmati perubahan itu bukan lu tapi orang lain. Dan bila gagal, hanya lu yang akan menerima dampak atas semua ini. Pernahkah lu memikirkannya?

Sedikit terhenyak,,,,hingga teringat bahwa para pejuang kemerdekaan dulu tidak pernah berfikir akan ikut bersama kita untuk menikmati kemerdekaan yang mereka perjuangkan dengan darah, harta bahkan nyawa. Lalu mengapa gue harus memikirkannya, Sahabat? Toh tidak ada darah dan harta apalagi nyawa yang dikorbankan dengan sikap ini? Jadi, pengorbanan ini masih belum bisa dihitung apalagi diperhitungkan. Seandainya ada yang kukorbankan,,,itu hanya berupa potensi dan kesempatan seperti yang dikatakan kawan kita tadi.

Maka tersenyumlah dan Bismillahirrahmanirrahiim…..

Sumber * http://filsafat.kompasiana.com/2011/03/18/merenungkan-makna-perjuangan/